liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan, kelulusan di jenjang Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA seharusnya tidak menjadi kegiatan wajib yang memberatkan.

Tanggapan ini disampaikan atas protes sejumlah orang tua siswa yang menyatakan keberatan dengan pawai wisuda anaknya. Para orang tua ini memprotes di laman Instagram Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Menurut mereka, kelulusan selain sarjana hanya sia-sia. Orang tua harus mengeluarkan uang ekstra untuk biaya gedung, gaun, kebaya, dan jasa rias.

Kepala Badan Standarisasi Pendidikan, Kurikulum, dan Penilaian (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anindito Aditomo alias Nino, mengatakan kegiatan bersama di sekolah harus melibatkan diskusi dengan orang tua/wali siswa.

“Muzakarah dengan orang tua siswa sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah,” kata Nino.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) agar prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dengan baik. Terutama di sekolah yang memiliki komposisi sosial ekonomi yang beragam.

“Sesuai ketentuan undang-undang, satuan PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dikelola oleh pemerintah daerah. Pengawasan satuan pendidikan juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten sesuai dengan wilayah hukumnya masing-masing,” kata Nino.

Jubah Simbol Kesetaraan dan Kecerdasan

Di Indonesia, kata wisuda aslinya berasal dari kata bahasa Jawa ‘wisudha’ yang berarti penunjukan bagi seseorang yang telah menyelesaikan pendidikannya.

Namun, meski diadopsi dari bahasa Jawa, wisuda di Indonesia memiliki akar sejarah dari upacara wisuda di benua Eropa. Baju wisuda dengan toga – jubah khas yang dikenakan selama prosesi wisuda – pertama kali diusulkan sebagai seragam wajib pada wisuda di Universitas Oxford dan Universitas Cambridge.

Pada tahun 1321, kedua sekolah tersebut melarang pakaian berlebihan saat wisuda sehingga setiap orang harus memakai jubah sebagai simbol kesetaraan. Berbeda dengan wisuda yang umum di Indonesia, kamu harus lebih berdandan, dan sering harus pamer.

Asal usul toga dapat ditelusuri kembali ke kampus-kampus di Eropa yang didirikan oleh para pendeta pada abad ke-12 dan 13. Saat itu, gereja memiliki pengaruh besar sebagai pusat pendidikan. Siswa awalnya mengenakan jubah dan kerudung hitam atau coklat untuk menghangatkan diri.

Pada abad itu, pemanas ruangan belum ditemukan. Selain untuk menjaga suhu tubuh, gamis dan penutup kepala juga berguna untuk menunjukkan status agama dan membedakan pelajar dengan masyarakat umum di kota tempat mereka menuntut ilmu.

Jubah dan hiasan kepala selama periode Grup Celtic dan pendeta Druid di abad ke-18 mulai dianggap sebagai simbol kecerdasan dan keunggulan atas yang lain.

Pakaian yang awalnya dibuat untuk kehangatan berubah fungsinya dan kemudian diadopsi oleh beberapa universitas pada Abad Pertengahan. Setelah Perang Saudara Amerika (1861-1865), penggunaan kedua atribut ini hanya sebatas merayakan kelulusan.

Pada abad ke-19, sekelompok institusi pendidikan tinggi di Amerika membuat standar gaun kelulusan, terutama untuk bagian lengan baju. Pedoman tentang “Kode Pakaian Akademik Antar Perguruan Tinggi” yang diterbitkan pada tahun 1895, para sarjana mengenakan jubah panjang dan runcing.

Sedangkan untuk lulusan magister memakai jubah lengan panjang tertutup dan lulusan doktor memakai baju bulat terbuka. Untuk soal peci wisuda, aturannya juga membakukan bahwa peci itu berwarna hitam. Setiap topi harus dihiasi dengan rumbai di bagian tengah atas.

Namun menurut beberapa catatan, sebelum jumbai digunakan, lesung cap wisuda sudah dilengkapi dengan jumbai. Kemudian bentuk topi aslinya hanya berupa penutup kepala yang panjang. Pada tahun 1700-an bentuknya berubah menjadi papan mortar persegi datar.

Wisuda di Oxford adalah upacara formal khusus bagi siswa yang menyelesaikan suatu program studi dan diberikan gelar sarjana, menandai prestasi akademik yang luar biasa.

Biasanya pejabat tinggi kampus seperti rektor akan membawa gada atau tongkat wisuda. Staf menjadi simbol kekuatan kampus, terinspirasi oleh staf ksatria abad pertengahan.