Startup pembuat cip atau chip Rivos Inc. menggugat balik Apple lewat pengadilan federal di San Jose. Mereka mengatakan, produsen iPhone ini mempersulit karyawan untuk keluar dan pindah kerja alias resign.
Apple dan startup Rivos berselisih sejak awal tahun lalu. Produsen iPhone menduga Rivos mencuri rahasia dagang chip komputer Apple Inc setelah merekrut para engineer.
Raksasa teknologi itu pun mengajukan gugatan di pengadilan federal California pada Mei 2022. “Rivos mempekerjakan lebih dari 40 mantan karyawan pada 2021 untuk bekerja pada teknologi system-on-chip alias SoC,” kata Apple dalam dokumen gugatan pada Mei 2022.
“Setidaknya dua mantan engineer Apple mengambil informasi rahasia perusahaan berkapasitas gigabytes (untuk diberikan) ke Rivos,” Apple menambahkan.
SoC adalah sirkuit terintegrasi yang mencakup beberapa komponen komputer dalam satu chip, termasuk unit pemrosesan pusat atau CPU dan unit pemrosesan grafis alias GPU.
Apple mengatakan perusahaan menghabiskan miliaran dolar dan lebih dari satu dekade penelitian untuk desain SoC.
Startup Rivos meminta hakim federal di San Jose untuk menolak tuntutan tindakan Pembela Rahasia Dagang dan tuntutan pelanggaran kontrak terhadap lima mantan karyawan Apple.
Pada Agustus 2023, hakim distrik di San Jose Edward Davila menolak permintaan Rivos tersebut. Ia mengizinkan gugatan Apple terhadap startup Rivos Inc. untuk dilanjutkan.
“Apple cukup mengidentifikasi rahasia dagang, serta menuduh Rivos dan tiga mantan karyawan melakukan hal yang cukup merugikan,” kata Edward.
Rivos pun mengajukan gugatan balik kepada Apple. Inti dari argumen Rivos yakni Apple secara ilegal membatasi kemampuan pegawai untuk pindah ke perusahaan lain, yang pada dasarnya menghambat pertumbuhan startup baru.
“Langkah ini merupakan upaya untuk menghilangkan segala bentuk persaingan yang sah di pasar,” kata Rivos dikutip dari Bloomberg, Minggu (24/9).
Startup Rivos mengklaim ‘Perjanjian Kekayaan Intelektual Apple’ yang harus ditandatangani oleh setiap karyawan, begitu luas sehingga menghalangi pegawai memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh selama masa jabatannya.
Perjanjian tersebut mencakup klausul yang bertujuan melarang pekerja pindah ke perusahaan pesaing.
“Apple berupaya menggagalkan startup yang baru muncul melalui langkah-langkah anti-persaingan, termasuk membatasi mobilitas karyawan secara ilegal,” kata Rivos dalam pernyataan pada pengajuan gugatan.
Produsen iPhone sebelumnya mengambil tindakan hukum serupa terhadap Gerard Williams III, salah satu pendiri startup chip Nuvia Inc., dengan tuduhan pencurian rahasia dagang. Namun pengadilan menolak tuntutan terhadap Williams.
Rivos menegaskan bahwa Apple menerapkan taktik yang sama terhadap Nuvia dalam kasus mereka.