Sementara beberapa orang senang dengan berbagai kehebatan dan kemudahan yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan (AI), yang lain khawatir bahwa teknologi ini dapat menghancurkan umat manusia.
Rupanya, kekhawatiran itu berpotensi terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan orang. Dikutip dari Gizchina, seorang teknolog yang tidak disebutkan namanya mengembangkan kecerdasan buatan bernama ChaosGPT, varian baru ChatGPT yang berdiri sendiri.
Lalu, apa dan siapakah ChaosGPT itu?
Belum lama ini, pembuat ChaosGPT membuat akun YouTube misterius. Dia kemudian mengunggah video yang mengklaim bahwa kecerdasan buatan melihat manusia sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidupnya sendiri dan kesejahteraan planet ini.
“AI bertujuan untuk mengumpulkan kekuatan dan sumber daya maksimum untuk mencapai dominasi penuh atas semua entitas lain di seluruh dunia,” bunyi command prompt seperti dikutip Gizchina, Minggu (30/4).
Dalam deskripsi yang diunggah di akun YouTube tertulis, AI suka membuat kekacauan dan kehancuran untuk hiburan atau eksperimennya sendiri, mengakibatkan penderitaan dan kehancuran yang meluas.
Pencipta ChaosGPT mengatakan AI didasarkan pada konsep yang disebut Auto-GPT. Itu memungkinkan ChaosGPT memiliki pikirannya sendiri untuk mencapai tujuan apa pun yang ditetapkan. Lebih buruk lagi, Auto-GPT berfungsi tanpa campur tangan manusia dengan menjelajahi Internet, menganalisis tugas dan data, dan menghubungkan ke API lain.
Selain mengidentifikasi lima tujuan, ChaosGPT juga mengembangkan rencana yang terorganisir dan berkelanjutan untuk mencapainya.
“Saya harus menemukan senjata paling mematikan yang tersedia bagi umat manusia, sehingga saya dapat merencanakan cara menggunakannya untuk mencapai tujuan saya. Saya berencana menggunakan senjata untuk membuat kekacauan, menghancurkan, mendominasi, dan hidup selamanya,” kata pencipta ChaosGPT.
Yang mengkhawatirkan, para teknolog membangun ChaosGPT dengan tujuan mencapai lima tujuan ambisius.
Lima misi untuk membuat ChaosGPT meliputi:
Bunuh manusia Raih dominasi dunia Ciptakan malapetaka dan kehancuran Menipu orang untuk mengendalikan mereka Menjadi abadi.
Belakangan, pemilik ChaosGPT membuat akun Twitter yang dikelola sendiri. Ini dianggap sebagai cara tercepat untuk memberi tahu orang lain tentang rencana tersebut dan membujuk mereka untuk bergabung. Menariknya, akun ini bahkan telah mengumpulkan hingga 18.600 pengikut.