liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Sejarah KTT ASEAN, Forum Negara Asia Tenggara dan Hasil Deklarasinya

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan KTT ASEAN ke-42 akan terdiri dari delapan pertemuan utama. Kegiatan tersebut meliputi pertemuan para pemimpin pemerintahan negara-negara Asia Tenggara dengan parlemen, pemuda, bisnis dan gugus tugas tingkat tinggi.

KTT akan berlangsung pada 9 hingga 11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Agendanya antara lain pertemuan terkait Indonesia-Malaysia-Thailand Subregional Economic Cooperation atau IMT-GT. Pertemuan kerja sama subregional lainnya terkait dengan Kerja Sama Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina yang disebut BIMP-EAGA.

“Dari delapan pertemuan tersebut, tujuh akan dipimpin oleh Presiden (Indonesia) Joko Widodo, sedangkan BIMP-EAGA akan dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia (Anwar Ibrahim),” ujar Retno dalam siaran persnya, Selasa (25/4). . ).

KTT ASEAN (Laily Rachev|Biro Pers Sekretariat Pers)

Sejarah KTT ASEAN

KTT ASEAN ke-42 akan menandai keempat kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Tuan rumah forum yang diadakan dua kali setahun ini adalah negara anggota yang saat ini memegang kepemimpinan organisasi.

Dalam situs resminya tertulis bahwa KTT adalah “badan pembuat kebijakan tertinggi di ASEAN yang meliputi kepala negara atau pemerintahan negara anggota ASEAN”. Pengalaman pertama Indonesia menyelenggarakan KTT ASEAN bertepatan dengan pertemuan pertama di Bali pada 23-24 Februari 1976.

KTT pertama mengarah pada penandatanganan Deklarasi Harmoni ASEAN dan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama (TAC) di Asia Tenggara. Para pemimpin juga sepakat untuk membentuk Sekretariat ASEAN.

ASEAN berusia sekitar sembilan tahun ketika KTT Pertama berlangsung. Perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina membentuk organisasi regional ini di Bangkok, Thailand, pada tahun 1967.

Deklarasi KTT ASEAN

KTT ASEAN telah menghasilkan berbagai keputusan mendalam dan memperluas integrasi kawasan. Pada KTT ke-5 tahun 1995, para pemimpin ASEAN mulai membahas partisipasi Kamboja, Laos, dan Vietnam. Vietnam bergabung pada tahun 1995, Laos pada tahun 1997 dan Kamboja pada tahun 1999.

KTT ke-9 tahun 2003 menghasilkan konsep Komunitas ASEAN yang terdiri dari komunitas keamanan, komunitas ekonomi, dan komunitas sosial budaya. Komunitas ekonomi, misalnya, mencerminkan visi untuk menciptakan pasar tunggal ASEAN yang melibatkan pergerakan bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja.

Negara-negara anggota juga menggunakan KTT ASEAN untuk membentuk perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara mitra. Pada pertemuan ke-14 tahun 2009, ASEAN membentuk perjanjian perdagangan bebas dengan Australia dan Selandia Baru atau AANZFTA.

Pada November 2022, KTT ke-40 dan ke-41 akan menjadi forum bagi para pemimpin untuk menolak junta militer Myanmar dengan melarang perwakilannya hadir. Penolakan ini terjadi setelah junta militer Myanmar tidak mematuhi kesepakatan lima poin antara pemimpin ASEAN dan pemimpinnya.

KTT tersebut juga merupakan momen bersejarah bagi ASEAN karena para pemimpin akhirnya menerima Timor Timur sebagai negara anggota ke-11 “pada prinsipnya” atau “pada prinsipnya”. Proses partisipasi yang memakan waktu 11 tahun itu akan memasuki tahap selanjutnya pada KTT yang diselenggarakan oleh Indonesia pada Mei 2023.

Selain pertemuan resmi, ASEAN juga mengadakan KTT informal dan luar biasa. Sejauh ini, organisasi regional telah menyelenggarakan empat KTT resmi dan satu KTT luar biasa. Pada tahun 2020 misalnya, Vietnam selaku ketua ASEAN saat itu memutuskan untuk mengadakan KTT khusus untuk membahas pandemi COVID-19.