Shinta Widjaja Kamdani terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia periode 2023 hingga 2028. Ia merupakan perempuan pertama yang memimpin organisasi berusia 71 tahun itu.
Dalam Musyawarah Nasional Apindo kemarin, Kamis (15/6), Shinta terpilih secara aklamasi. Ia satu-satunya calon yang pernah menjabat sebagai wakil ketua Apindo.
Shinta mengatakan dia senang dengan dia. “Kepercayaan ini bagi saya adalah amanah dan tanggung jawab yang besar,” ucapnya.
Bersama timnya, ia mengembangkan tujuh program kerja dan empat program aksi utama. Roadmap Ekonomi Apindo 2024-2029 menjadi aksi utamanya.
Shinta Kamdani. (B20Indonesia.org)
sejarah Apindo
Apindo awalnya bernama Badan Permusyawaratan Sosial Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 31 Januari 1952.
Menurut situs resminya, pembentukan lembaga tersebut merupakan upaya untuk mengatasi hubungan industrial, ketenagakerjaan dan perburuhan pasca kemerdekaan. Tuntutan buruh saat itu mengalami perubahan.
Sebelum Indonesia merdeka, buruh dimobilisasi untuk mencapai kemerdekaan. Setelah itu, muncul tuntutan akan hak perlindungan ketenagakerjaan yang lebih baik. Hal ini memicu munculnya masalah hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja.
Badan Konsultasi Sosial Ekonomi Indonesia berubah nama menjadi Badan Konsultasi Sosial Ekonomi Indonesia (Puspi) pada tanggal 31 Januari 1952. Kemudian pada tahun 1978, namanya diubah menjadi Perhimpunan Sosial Ekonomi Pengusaha Indonesia.
Perubahan nama akhir terjadi pada pertemuan nasional di Surabaya pada tahun 1985. Anggota organisasi setuju untuk mengubahnya menjadi Persatuan Pengusaha Indonesia (Apindo), yang digunakan saat ini.
Dalam survei yang dipublikasikan di situs Organisasi Perburuhan Internasional ILO berjudul “Studi Kebijakan Apindo – Asosiasi Pengusaha Indonesia”, organisasi ini mengalami kebiri pada rezim Orde Baru.
Saat itu, ada Undang-Undang Kamar Dagang dan Industri. Aturan ini hanya menyebut Kadin sebagai induk organisasi dunia usaha, baik di bidang usaha negara, koperasi, maupun swasta. Konsekuensinya, Apindo harus tunduk pada subordinasi ini.
Hariyadi Sukamdani (Arief Kamaludin|KATADATA)
Daftar Ketua Apindo
Ketua pertama Apindo adalah Harlan Bekti. Pengusaha pada era Presiden Sukarno membentuk PT Teknik Umum. Perusahaan ini merupakan pelaksana proyek pembangunan Hotel Indonesia.
Belakangan, Apindo berganti kepemimpinan sebanyak tiga kali. Setelah itu, pengusaha Sofjan Wanandi menjadi ketua umum. Pemilik Grup Gemala terpilih pada Musyawarah Nasional Apindo VIII di Hotel Borobudur, Jakarta pada Maret 2008.
Selama lima tahun ia memegang jabatan itu. Sofjan terpilih untuk ketiga kalinya pada 2013. Namun, setahun kemudian ia memilih mundur karena diangkat sebagai Ketua Tim Pakar Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Posisi Sofjan digantikan pengusaha Hariyadi Budi Santoso Sukamdani. Pengusaha ini adalah anak dari Sukamdani Sahid Gitosardjono, pendiri sekaligus pemilik Hotel Sahid.
Hariyadi terpilih menjadi ketua Munas Apindo X di Jakarta pada tahun 2018. Jabatan ini akan diembannya hingga tahun 2023. Suryadi Sasmita dan Shinta Widjaja Kamdani menjabat sebagai wakil ketua.
Sedangkan Sofjan Wanandi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Apindo. Bertindak sebagai sekretaris dewan penasehat adalah Sudhamek.