Persentase pencarian informasi Gen Z yang lebih tinggi di TikTok daripada Google dibandingkan dengan generasi lainnya, menurut laporan Morning Consult. Mereka dianggap sebagai pasar potensial bagi penerbit seperti perusahaan media dalam beberapa tahun ke depan.
“Persentase Gen Z yang mencari cerita populer di Google Penelusuran lebih rendah dibandingkan persentase generasi lainnya. Kebanyakan memilih TikTok,” kutip laporan Morning Consult, pekan lalu (21/2).
Dengan rincian sebagai berikut:
Alat pilihan untuk mencari berita dari Februari 2023 (Konsultasi Pagi)
Itu berdasarkan survei terhadap 2.199 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) pada 3-5 Februari. Margin kesalahan +/- 2%.
“Namun, perlu dicatat bahwa mayoritas Gen Z dewasa (39%) masih mengindikasikan bahwa Google Search adalah cara untuk mengumpulkan informasi berita. Hanya saja kelompok yang lebih muda ini juga menunjukkan preferensi yang berbeda untuk mencari berita di TikTok,” tulis laporan tersebut.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa Gen Z mencari informasi dari media sosial lain seperti YouTube dan Instagram.
Perusahaan media seperti The New York Times dan The Wall Street Journal juga telah membuat akun TikTok dalam enam bulan terakhir. Hal yang sama berlaku untuk Financial Times dan Axios.
Morning Consult mencatat bahwa raksasa media tampaknya berada dalam posisi yang baik untuk menegosiasikan insentif dari penyebaran berita di TikTok. Sementara itu, pemerintah di beberapa negara, seperti Australia dan Indonesia, memaksa Google hingga Facebook membayar penerbit untuk distribusi berita.
The Information juga melaporkan bahwa TikTok sedang mempertimbangkan untuk menarik audiens yang lebih tua ke aplikasi tersebut di tengah penurunan pengguna bulanan baru-baru ini.
Data Morning Consult menunjukkan bahwa Gen Z (34%) bersedia membayar untuk berita. Sementara itu, generasi milenial (35%) akan membatalkan langganan berita online mereka dalam waktu tiga bulan.
Dengan rincian sebagai berikut:
Persentase pembaca berita menurut generasi per Februari 2023 (Konsultasi Pagi)
Tetapi diasumsikan bahwa Gen Z menghindari media lama demi berita yang tersedia secara bebas. Ini karena beberapa dari mereka baru memulai karir dan menghasilkan pendapatan.
“Tapi penerbit berita bisa bergerak cepat untuk membuktikan nilai cerita mereka kepada pembaca yang lebih muda,” kata laporan itu.
Untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan dari Gen Z, penerbit dapat memperkuat vertikal budaya pop. “Secara khusus, topik berita yang diminati Gen Z di bulan Februari adalah musik, TV, film, dan makanan,” katanya seperti dikutip.