Sam Altman, Co-Founder dan CEO OpenAI yang terkenal dengan Artificial Intelligence (AI) ChatGPT, datang ke Jakarta hari ini, Rabu (14/6), untuk membahas teknologi. Bagaimana profilnya?
Acara diskusi bertajuk “Conversation with Sam Altman” ini diselenggarakan oleh KORIKA bersama GDP Venture. Sam datang dengan kemeja batik hitam merah dengan celana biru tua dipadukan dengan sepatu pantofel cokelat.
Acara terbuka untuk umum secara gratis di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Penyelenggara mengklaim bahwa tiket terjual habis hanya dalam 30 menit.
Sam menuturkan, kunjungan ke Jakarta ini bukan yang pertama kali, melainkan beberapa kali.
“Coba ajukan pertanyaan pribadi ke ChatGPT,” kata Sam, misalnya, makanan paling enak di dunia. Menurutnya, nasi goreng mungkin nomor satu.
Tentang profilnya, Sam Altman lahir pada tahun 1985. Dikutip dari Business Insider, Sam dibesarkan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Dia belajar memprogram dan membongkar komputer Macintosh ketika dia baru berusia 8 tahun.
Sam Altman bekerja sebagai presiden akselerator startup Y-Combinator sebelum mendirikan OpenAI.
Sam dan Elon Musk mendirikan OpenAI pada 2015, sebagai perusahaan riset dan pengembangan AI.
Teknologi OpenAI mencakup sistem bahasa alaminya, GPT-4 dan ChatGPT, sistem pembuatan gambar DALLĀ·E, dan sistem pengenalan suara open source, Whisper.
Sementara itu, misi OpenAI adalah memastikan manfaat AGI atau kecerdasan buatan umum bagi manusia, dan perusahaan dikelola oleh yayasan nirlaba OpenAI.
Berbicara tentang AI, Sam Altman berpendapat bahwa saat ini kecerdasan buatan menjadi perhatian karena mampu menunjukkan keunggulan dalam banyak hal.
Menurutnya, masyarakat akan saling beradaptasi dimana kecerdasan buatan akan beradaptasi dengan kebutuhan manusia, dan manusia akan beradaptasi dengan apa yang bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan.