Pesaing Alibaba, perusahaan induk Pinduoduo, PDD Holding, dikabarkan telah memindahkan kantor pusatnya dari China ke Irlandia, Eropa. Ini terjadi ketika TikTok ditindas oleh Amerika Serikat (AS).
Perusahaan induk raksasa e-commerce Pinduoduo telah mendaftarkan penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat (AS). “Kantor eksekutif utama berada di Dublin, Irlandia,” isi dokumen pengajuan ke Securities and Exchange Commission (SEC), dikutip dari CNBC International, Kamis (4/5).
Sebelumnya markas pesaing Alibaba terdaftar di Shanghai, China.
Perpindahan kantor pusat PDD ke Irlandia mungkin menandakan upaya saingan Alibaba untuk meningkatkan kehadirannya di pasar global. Perusahaan juga meluncurkan Temu tahun lalu, dan menargetkan pasar AS.
Aplikasi Meet telah diunduh lebih dari 50 juta kali sejak diluncurkan pada September 2022, menurut Apptopia. Transaksi kotor atau GMV naik dari US$3 juta pada September menjadi US$387 juta pada Maret 2023, menurut firma riset pasar YipitData.
Irlandia adalah lokasi yang populer bagi perusahaan teknologi asing untuk mendirikan kantor, karena keanggotaannya di Uni Eropa dan tarif pajak perusahaan utama yang rendah sebesar 12,5%.
Meta dan Apple juga membuka kantor pusat Eropa di Irlandia.
Kabar perpindahan markas saingan Alibaba datang di tengah tekanan Amerika terhadap perusahaan China lainnya, yaitu TikTok.
The Star melaporkan bahwa eksekutif TikTok sedang mendiskusikan kemungkinan pemisahan dari ByteDance Ltd yang berbasis di China. Ini untuk menghindari potensi blok di Amerika.
China menolak usulan pemerintah AS untuk memaksakan penjualan TikTok pada akhir Maret (23/3). Di hari yang sama, CEO TikTok Shou Zi Chew mengadakan pertemuan dengan parlemen AS tentang keamanan data.
Gagasan untuk memaksa TikTok keluar dari kepemilikan China pertama kali muncul selama pemerintahan Donald Trump. Puncaknya adalah kesepakatan TikTok untuk menjual operasinya di AS ke Oracle pada akhir tahun 2020.
Saat itu, TikTok menolak tawaran akuisisi dari Microsoft. Pada akhirnya, tidak ada perusahaan yang berhasil membeli TikTok.
Kesepakatan itu ditangguhkan tanpa batas waktu ketika Joe Biden menjabat pada tahun berikutnya. Namun pada bulan Maret, pemerintahan Joe Biden memaksa TikTok untuk mengubah Amerika