Pendapatan Amazon tumbuh 9% secara tahunan (year-over-year/yoy) pada kuartal keempat tahun 2022. Ini merupakan pertumbuhan paling lambat dalam 25 tahun.
Amazon membukukan pendapatan US$ 149,2 miliar pada kuartal keempat 2022. “Amazon menutup tahun dengan pertumbuhan paling lambat dalam seperempat abad sebagai perusahaan publik,” seperti dikutip CNBC International, Kamis (2/2).
“Dalam jangka pendek, kami menghadapi ekonomi yang tidak pasti, tetapi kami tetap optimis tentang peluang jangka panjang Amazon,” kata CEO Andy Jassy.
Kinerja Amazon pada kuartal keempat atau September – Desember 2022 adalah sebagai berikut:
Penjualan meningkat 9% menjadi US$149,2 miliar Penjualan segmen cloud computing AWS meningkat 20% menjadi US$21,4 miliar. Namun turun 27,5% quarter-on-quarter (qtoq). Pendapatan iklan melonjak 19% menjadi US$ 11,6 miliar, laba bersih turun menjadi US$ 300 juta
Sedangkan kinerja Amazon selama setahun terakhir adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih meningkat 9% menjadi US$514 miliar Penjualan di segmen AWS meningkat 29% menjadi US$80,1 miliar Rugi bersih US$2,7 miliar atau turun dibandingkan tahun 2021 yang membukukan laba bersih US$33,4 miliar
Amazon Berhenti dan Menutup Toko
Amazon merumahkan atau merumahkan 18.000 pekerja. “Kami bekerja keras untuk merampingkan biaya dan pada saat yang sama, tidak menyerah pada investasi strategis jangka panjang yang kami yakini dapat mengubah pengalaman pelanggan secara dramatis,” kata Jassy.
Raksasa e-commerce itu juga berencana menutup beberapa supermarket Fresh dan department store Go. Amazon sedang meninjau strategi bisnisnya dan mencari area untuk memangkas biaya.
“Ini perlu disesuaikan dengan pelanggan,” kata Jassy. “Kami optimistis menemukannya pada 2023.”
“Kami bekerja keras untuk itu. Kami melihat beberapa tanda yang menggembirakan, dan ketika kami menemukan kesamaan itu, kami akan mengembangkannya lebih luas lagi,” tambahnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Chief Financial Officer Amazon Brian Olsavsky. “Perusahaan memutuskan untuk keluar dari toko-toko tertentu yang memiliki potensi pertumbuhan rendah,” katanya.
“Kami terus menyempurnakan format toko untuk menemukan yang sesuai dengan pelanggan, membangun merek ritel kami, dan memungkinkan kami untuk menskalakan secara bermakna dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Amazon saat ini mengoperasikan beberapa lusin toko kelontong Fresh dan 28 toko swalayan Amazon Go. Informasi melaporkan pada bulan Desember bahwa beberapa toko Amazon Fresh di Amerika Serikat (AS) kosong.