liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Wacana revitalisasi Pasar Senen sudah digaungkan sejak lima tahun lalu, namun belum juga terealisasi hingga sekarang. Para pedagang pasar akhirnya protes atas tertundanya kebijakan tersebut. Walhasil revitalisasi Pasar Senen kembali direncanakan pada akhir Februari 2024.

“Insya Allah akhir Februari (2024) sudah mulai dilakukan pembangunan,” jawab Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan memberi kepastian soal revitalisasi Blok VI Pasar Senen, (2/8).

Jawaban tersebut merupakan respon Agus usai audiensi bersama pedagang di Balai Kota DKI. Agus mengaku mendapat perintah langsung dari Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera menyelesaikan revitalisasi.

Sebagai tahap awal, Perumda Pasar Jaya bakal memperbaiki kerusakan-kerusakan di tempat penampungan sementara (TPS) para pedagang. Setelah itu lanjut dengan menyediakan fasilitas parkir di Blok VI Pasar Senen.

“Kami juga sudah fasilitasi keinginan dari para pedagang terkait masalah parkir sementara dan tentunya memperbaiki, merenovasi TPS-TPS yang rusak,” tutur Agus.

Revitalisasi Pasar Senen paling besar pernah dilakukan pada era Gubernur Ali Sadikin.
Pada tahun 1957 Ali pernah meninjau langsung Pasar Senen secara mendadak. Ia kemudian melihat banyak pedagang berjualan di luar pasar

“Apakah sebabnya para penjual sayur mayur pikulan ini tidak diletakan ditempatnya yang telah disediakan?” tanya Ali kepada Kepala Pasar seperti dikutip Harian Kompas edisi 2 November 1957 di artikel “Dialog Dengan Gubernur di Projek Senen”.

Saat itulah para pedagang sayur yang berdagang di bahu jalan langsung ditertibkan.

“Bongkar seluruh bangunan liar itu, dari pada nanti Polisi dikira melindungi,” kata Ali.

Pada akhir dekade 50-an, Pasar Senen yang sudah menjadi pusat perekonomian dan hiburan direvitalisasi besar-besaran ketika Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen”.

Program pembangunan tersebut kemudian diikuti dengan pembangunan pasar Inpres dan Terminal Senen. Kemudian pada tahun 1990 untuk melengkapi Proyek Senen dibangun pula superblok modern, Atrium Senen.

 

Pasar Senen Hasil Kebijakan Ekonomi Belanda

Pasar Senen yang dibangun oleh tuan tanah asal Belanda, Justinus Vinck pada tahun 1733. Pasar ini merupakan hasil kebijakan pemerintah VOC yang memberi keleluasaan bagi para tuan tanah untuk membangun pasar.

Saat itu pasar harus beroperasi pada hari-hari tertentu. Justinus Vinck mendirikan pasar dengan nama Vincke Passer yang buka setiap hari Senin. Namun karena beroperasi hanya di hari Senin, Vincke Passer justru lebih populer disebut Pasar Senen.

Pasar ini menjadi pasar pertama yang menerapkan sistem jual beli menggunakan alat tukar uang.

Vincke membangun pasar sebagai fasilitas jual beli di pinggiran kota Weltevreden, saat ini disebut Gambir. Kota Weltevreden sendiri merupakan hasil pembangunan Gubernur Jenderal VOC, Deandels. Vincke kemudian membangun pula Pasar Tanah Abang dan membuat jalan penghubung dari Weltevreden ke dua pasar tersebut.

Jalan penghubung itu kini dikenal dengan nama Jalan Kebon Sirih.

Tahun 1735, Pasar Senen diambil alih Gubernur Hindia Belanda, Van der Parra. Di era ini Pasar Senen mulai beroperasi hingga hari Jumat, hingga akhirnya berangsur buka setiap hari. Aktivitas jual beli di Pasar Senen menarik banyak pedagang Tionghoa untuk menjajal peruntungan.

Saking banyaknya pedagang keturunan Tionghoa berdagang di Pasar Senen, beberapa tempat di sana juga diambil dari nama-nama saudagar Tionghoa, misalnya Kelurahan Kwitang yang diambil dari nama Kwee Tang Kiam, seorang tuan tanah penjual obat dan ahli bela diri kuntao.