Netflix Inc. baru-baru ini mengumumkan rencana investasi US$2,5 miliar atau setara Rp37,2 triliun ke Korea Selatan selama empat tahun ke depan. Investasi tersebut akan digunakan untuk memproduksi lebih banyak K-drama, film, dan reality show.
Rencana tersebut diumumkan oleh Netflix setelah pertemuan antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan CEO Netflix Ted Sarandos di Washington. Sebelumnya, pada 2021, petinggi Netflix mengatakan akan menginvestasikan US$500 juta untuk meningkatkan produksi konten yang berasal dari Korea Selatan.
Mulai dari persewaan DVD
Mengutip situs resminya, Netflix didirikan pada 29 Agustus 1997 oleh Reed Hastings dan Marc Randolph di California, Amerika Serikat. Saat itu, keduanya mencetuskan ide jasa rental DVD lewat pos.
Tujuannya adalah untuk memudahkan semua orang untuk menyewa, menonton film dari DVD sebanyak dan semudah mungkin. Mereka menguji konsep ini dengan mengirimkan DVD ke alamat mereka masing-masing. DVD diterima utuh.
Dari situ, lahir ide untuk membangun situs yang memungkinkan pelanggan menyewa atau membeli DVD secara online. Setahun kemudian, konsep tersebut diwujudkan dalam bentuk website Netflix.com yang diluncurkan pertama kali pada 14 April 1998.
Inovasi selanjutnya hadir dengan menawarkan skema sewa film dengan sistem pembayaran bulanan yang terjangkau. Strategi ini disambut antusias oleh 600 ribu pelanggan hanya dalam waktu tiga tahun.
Netflix.com berkembang pesat hingga tahun 2002 berlangsung di bursa saham dengan harga jual US$1 per saham di NASDAQ dengan kode emiten NFLX. Tahun berikutnya, Netflix memperoleh hak paten untuk menyediakan layanan penyewaan langganan dengan keanggotaan lebih dari 1 juta pelanggan.
Pada tahun 2006, keanggotaan Netflix meningkat menjadi 5 juta dan studio Hollywood mulai memperhatikan, menawarkan film atau serial untuk disewa. Tahun 2007 merupakan tonggak sejarah untuk layanan streaming yang memungkinkan pelanggan menonton serial dan film favorit mereka secara instan.
2008 adalah tahun kemitraan untuk Netflix. Tahun itu, Netflix bermitra dengan beberapa perusahaan elektronik yang memungkinkan pelanggan mengakses konten streaming dari pemutar Blu-ray, dekoder TV, Xboc 360, komputer Apple Macintosh, dan PS3.
Strategi ini berhasil. Netflix berhasil memperoleh keanggotaan hingga 10 juta pelanggan dan memperluas bisnisnya ke Kanada, Amerika Latin dan Karibia, Inggris Raya, dan Irlandia.
Pendiri Netflix Reed Hastings (Market Watch)
Era Baru Konten Asli
Netflix mulai memproduksi kontennya sendiri pada tahun 2011 dengan investasi sebesar US$100 juta. ‘House of Cards’ yang disutradarai oleh David Fincher dan dibintangi oleh Kevin Spacey merupakan konten orisinal pertama yang diproduksi.
Seri 26 episode ini diluncurkan pada tahun 2013 dan menjadi seri paling populer. Serial ini telah memenangkan tiga Primetime Emmy Awards – yang pertama untuk layanan streaming internet.
Netflix semakin berani membuat konten orisinal dan tidak terbatas pada konten berbahasa Inggris yang dibuat di Amerika Serikat atau Inggris. Pada 2015, film fitur orisinal pertama berjudul, ‘Beasts of No Nation’, memulai debutnya. Ini diikuti oleh serial orisinal Netflix non-Inggris pertama, ‘Club de Cuervos’, dan konten orisinal Asia pertama, ‘Terrace House’.
Hampir 10 tahun sejak ide pertama kali muncul, Netflix telah berkembang ke 130 negara baru dengan anggota tersebar di 190 negara dan 21 bahasa. Keanggotaannya mencapai 100 juta pelanggan.
Hingga saat ini, Netflix adalah salah satu produsen asli konten lintas budaya. Pusat produksi baru dibuka di London, Madrid, New York, dan Toronto.
Sejak wabah merebak, konten asli dari Korea Selatan banyak diminati. Berdasarkan data yang dikumpulkan Netflix, lebih dari 60% pelanggan Netflix pernah menonton acara atau film yang diproduksi di Korea Selatan.
Sementara empat dari 10 acara TV non-Inggris yang paling banyak ditonton adalah film atau serial Korea Selatan, yakni “Squid Game”, “All of Us Are Dead”, “The Glory”, dan “Extraordinary Attorney Woo”.
“Squid Game”, dirilis pada tahun 2021, tetap menjadi serial Netflix yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Serial ini menerima 1,65 miliar jam streaming dalam 28 hari pertama.
Langganan Penghargaan
Emmy Award yang diraih Netflix berkat serial House of Cards bukanlah yang terakhir dan satu-satunya. Netflix memenangkan Oscar pertamanya untuk “The White Helmets”.
Pada tahun 2018, Netflix menjadi studio dengan nominasi Emmy terbanyak dan telah memenangkan 23 penghargaan. Pada 2019, Netflix memenangkan empat Oscar untuk “ROMA” dan “Period”.
Netflix mempertahankan rekornya sebagai studio dengan nominasi Oscar dan Emmy terbanyak di tahun 2020.
Setelah lebih dari seperempat abad hadir sebagai layanan streaming yang terus berkembang dengan menambah studio produksi konten, Netflix menjadi layanan streaming teratas dengan keanggotaan 250 juta pelanggan. Pada 2022, Netflix mencatatkan pendapatan sebesar US$7,83 miliar atau sekitar Rp118 triliun.