Seorang pengusaha di Sarawak, Malaysia, Lee kehilangan RM 1 juta atau sekitar Rp 3,4 miliar setelah dipanggil selama 14 detik. Kasus ini sedang diselidiki oleh polisi setempat.
Lee juga mengadakan konferensi pers tentang penipuan tersebut, yang dihadiri oleh politisi dari Partai Aksi Demokratik Michael Kong. Dia menceritakan kronologi penipuan telepon 14 detik, kerugian Rp 3,4 miliar.
Lee menerima telepon anonim dari seseorang yang mengaku sebagai kurir Pos Laju pada pukul 15.00, Minggu (26/2). Pelaku mengatakan ada paket untuk Lee dan memintanya untuk menyebutkan kode OTP atau One Time Password. Bank Lee tidak memberitahukan kode OTP dan terus menutup telepon. Lee memeriksa rekening bank Maybank, dan menemukan bahwa ada penarikan. sebanyak RM 1 juta.
“Setelah menelepon, Lee memeriksa rekening hanya untuk memastikan dan menemukan bahwa RM 1 juta telah ditarik dari rekening Maybanknya tanpa persetujuan atau otorisasinya,” kata Kong seperti dikutip World of Buzz.
Berdasarkan catatan bank, RM 1 juta ditransfer ke Celcom Sdn Bhd dalam dua transaksi masing-masing RM 500 ribu.
“Lee tidak menerima kode OTP atau notifikasi untuk transaksi tersebut,” Kong menambang.
Namun, sebagian besar bank di Malaysia akan meminta pemegang rekening untuk mengisi formulir dan menjawab daftar pertanyaan untuk menarik uang tunai RM 20.000 melalui loket.
Lee melaporkan kejadian tersebut ke Maybank dan polisi
Kong mengatakan Lee tidak mengunduh perangkat lunak berbahaya apa pun. Juga, jangan berikan informasi rahasia apa pun.
“Lee hanya menjawab panggilan telepon, tetapi RM1 juta di rekening bank benar-benar dicuri,” katanya. “Sistem perbankan kita (Malaysia) sudah ketinggalan zaman. Mereka harus meningkatkan keamanan.”
Kong, yang merupakan asisten politik Anggota Parlemen Stampin, Chong Chieng Jen, membantu Lee bekerja dengan Celcom untuk melacak uang tersebut.