Perusahaan konsultan multinasional, KPMG, telah memberhentikan 2% karyawannya. KPMG merupakan bagian dari empat raksasa akuntansi dunia yang sering disebut sebagai Empat Besar.
Kantor berita British Financial Times melaporkan PHK akan mempengaruhi hampir 700 orang. Ini menjadikan KPMG sebagai raksasa akuntansi pertama yang mem-PHK pekerja di tengah perlambatan ekonomi.
“Bisnis dan prospek kami tetap kuat,” kata juru bicara perusahaan kepada kantor berita Reuters, Rabu (15/2). “Namun, kami telah mengalami ketidakpastian berkepanjangan yang berdampak pada bagian tertentu dari bisnis konsultasi kami.”
Ilustrasi, seorang akuntan memeriksa pembukuan. (Gratis)
Apa itu Kantor Akuntan Empat Besar?
Empat Besar terdiri dari KPMG, EY, Deloitte, dan PricewaterhouseCoopers (PwC). Setiap perusahaan menawarkan layanan yang berkaitan dengan audit, jaminan, perpajakan, konsultasi manajemen, aktuaria, keuangan perusahaan, dan hukum kepada kliennya.
Sebelum tahun 1980-an, ada delapan perusahaan yang mendominasi pasar dan disebut Delapan Besar. Ini terdiri dari Arthur Andersen, Arthur Young, Coopers & Lybrand, Deloitte Haskins & Sells, Ernst & Whinney, Peat Marwick Mitchell, Price Waterhouse, dan Touche Ross.
Jumlah perusahaan dominan ini menurun karena merger mulai terjadi selama dekade tersebut. Deloitte Haskins & Sells dan Touche Ross bergabung menjadi Deloitte. Arthur Young dan Ernst & Whinney bergabung menjadi Ernest & Young (EY). Coopers & Lybrand dan Price Waterhouse membentuk PwC.
KPMG merupakan hasil merger dari Peat Marwick Mitchell dan Klynveld Main Goerdeler. Raksasa akuntansi yang berbasis di Amstelveen, Belanda ini menggunakan singkatan Klynveld Peat Marwick Goerdeler sebagai namanya.
Raksasa akuntansi memimpin pasar dan memiliki tingkat pendapatan yang sama. Pada 2022, Deloitte memimpin dalam hal pendapatan dengan US$59,3 miliar (Rp897,6 triliun). Kemudian disusul PwC US$50,3 miliar, EY US$45,4 miliar, dan KPMG US$34,6 miliar.
Ilustrasi perusahaan akuntansi. (pexels/Nataliya Vaitkevich)
Empat Bisnis Besar
Empat Besar secara teratur terlibat dalam audit perusahaan publik, termasuk yang terdaftar di Fortune 500. Daftar tahunan dari 500 perusahaan publik dan swasta terbesar di Amerika Serikat ini diberi peringkat berdasarkan pendapatan.
Di Indonesia, misalnya, PwC adalah auditor laporan keuangan maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia dan raksasa perbankan PT Bank Central Asia (BCA).
Reuters melaporkan, beberapa perusahaan keuangan telah di-PHK di tengah gejolak ekonomi. Perusahaan keuangan ini termasuk bank-bank besar di Wall Street, manajer aset, dan teknologi keuangan (fintech).
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat menjadi 2,9% pada 2023 dari 3,4% pada 2022. Prospek ekonomi dunia masih suram di tengah melonjaknya suku bunga acuan dan inflasi global, serta berlanjutnya Perang Rusia-Ukraina. telah terjadi.