Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) adalah perusahaan yang menguasai perdagangan di Hindia Timur. Perusahaan ini mampu memegang kendali begitu lama, karena memiliki keistimewaan yang diberikan oleh parlemen Pemerintah Belanda yaitu octroi. Hak oktroi VOC memungkinkan kongsi dagang ini menguasai Nusantara.
Hak octroi VOC juga memungkinkan perusahaan-perusahaan yang sebelumnya tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai, menjadi entitas yang berdaulat atas wilayah jajahan.
Lantas, apa sebenarnya hak octroi VOC itu, dan hak apa saja yang diberikan parlemen Pemerintah Belanda kepada perusahaan dagang East India ini? Simak ulasan berikut ini.
Definisi Hak Octroi
Gubernur Jenderal VOC Pertama Pieter Both (abebooks.com)
Hak oktroi adalah hak eksklusif untuk menjual produk atau mengeksploitasinya. Hak ini dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai monopoli atas teknologi atau komoditas tertentu.
Hak Octroi memberikan hak kepada pemegangnya untuk melarang orang lain menggunakan penemuannya secara komersial. Misalnya, untuk menghasilkan, mengimpor, menggunakan, menyimpan, dll.
Terminologi octroi atau octrooi sendiri, berasal dari bahasa latin yaitu “auctorare” yang berarti kebenaran. Bisa diartikan, octroi adalah izin yang diberikan oleh pihak yang berwenang kepada pihak lain.
Dalam konteks hak oktroi VOC, pemberian hak tersebut memungkinkan VOC memiliki kekuasaan untuk melakukan bisnis sebagai bangsa di Hindia Belanda. Selain itu, adanya hak octroi menyebabkan perusahaan perdagangan lain meminta izin, atau membayar VOC untuk kegiatan perdagangan di Hindia Timur.
Secara umum, keistimewaan ini membuka jalan bagi VOC untuk memonopoli perdagangan di Nusantara. Keistimewaan ini berkaitan erat dengan persaingan Belanda dengan negara lain, seperti Spanyol dan Portugal, dalam melakukan misi pencarian wilayah atau jajahan baru, serta pencarian kekayaan.
Hak octroi VOC diberikan, karena Pemerintah Belanda ingin mengamankan jalur perdagangan di Hindia Timur yang dikenal di Indonesia sebagai Nusantara yang kaya akan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.
Kekayaan alam yang terdapat di Nusantara memang menjadi incaran bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol yang datang untuk berdagang. Melalui hak oktroi, VOC memiliki kekuasaan yang luas untuk mengkonsolidasikan kekuasaan guna menciptakan pengaruh Belanda di Hindia Timur atau Nusantara.
Berbagai Hak Octroi VOC
Seperti disebutkan sebelumnya, VOC mendapat hak istimewa dari Pemerintah Belanda untuk melakukan kegiatan perdagangan di Hindia Timur yang disebut hak octroi. Sedangkan hak oktroi VOC yang membuat hubungan dagang ini memiliki pengaruh yang kuat di Nusantara adalah sebagai berikut:
Menjadi perwakilan resmi pemerintah Belanda di Asia. Mendirikan monopoli perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur. Mencetak mata uang sendiri yaitu mata uang VOC. Mengedarkan mata uangnya sendiri. Membuat perjanjian dengan negara lain, termasuk dengan pemerintah nusantara. Menyatakan perang terhadap negara lain. Memiliki armada laut untuk berperang. Punya pasukan untuk berperang. Menyatakan perang dengan negara lain bila perlu, termasuk dengan pemerintah di Nusantara. Melaksanakan kekuasaan kehakiman. Melaksanakan pemungutan pajak berupa obligatie leverantie yaitu kewajiban kerajaan-kerajaan di Nusantara untuk membayar pajak hasil pertanian kepada Belanda dan kontingen yaitu pajak sewa tanah yang harus dibayar oleh rakyat dengan hasil pertanian. Mendirikan kerajaan mereka sendiri.
Kewenangan dan hak tersebut di atas seolah memberikan kekuasaan mutlak kepada VOC. Alasan VOC bertindak seperti negara adalah karena hak oktroi.
Melalui hak oktroi VOC, kongsi dagang ini mampu membangun armada yang besar. VOC tercatat memiliki 15 armada yang terdiri dari 65 kapal, yang memulai pelayarannya dari pelabuhan-pelabuhan Belanda di Amsterdam, Rotterdam, Vlissingen, Middelburg, Vverre, Delft, Hoorn, dan Enkhuizen.
Dengan hak octroi pula, VOC membangun pasukan yang kuat. Adanya kekuatan VOC ini digunakan untuk menekan pemerintah di Nusantara agar mematuhi aturan dan kebijakan yang dibuat oleh VOC.
Hal ini terlihat dari betapa beraninya VOC mencampuri urusan dalam negeri beberapa pemerintahan di Nusantara. Misalnya di Kesultanan Banjar, atau di Kesultanan Mataram.
Melalui hak oktroi VOC dalam hal membangun pasukan, VOC mengintimidasi, bahkan menaklukan kerajaan-kerajaan di Nusantara, hingga menempatkan “Raja Wayang”. Dengan cara demikian, Belanda melalui VOC mampu menguasai seluruh Nusantara.
Selain itu, melalui angkatan laut yang besar dan pasukan yang lengkap, VOC juga mampu menghalau armada dari negara Eropa lain yang ingin menanamkan pengaruh di Nusantara. Kerja nyata tentara VOC adalah mengusir Spanyol dari Tidore.
Namun hak octroi VOC tidak dibatasi, karena VOC tetap harus melaporkan hasil keuntungan perdagangan kepada Staten General atau parlemen Belanda, selain membayar pajak. VOC juga berkewajiban membantu Pemerintah Belanda pada masa perang.
Pengaruh Hak Oktroi VOC di Indonesia
Pendirian VOC yang disertai dengan hak octroi tidak hanya berdampak pada Indonesia dalam eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga pada pemerintah dan korban. Berikut pengaruh keberadaan VOC di Indonesia.
VOC mampu menguasai pemerintahan karena pemerintahan berkurang, pemerintahan terpecah dan muncul kekuatan baru yang didominasi oleh VOC. Memahami politik uang, cara membuat kesepakatan, senjata modern, sistem pertahanan, dll. Merampas hak oktroi VOC rakyat Indonesia. perampokan Indonesia. perbudakan Indonesia. Pembunuhan warga negara Indonesia. Pemusnahan tanaman rempah yang menjadi sumber utama pendapatan masyarakat yang tinggi.
Ilustrasi, sebuah galleon milik VOC. (Gratis)
Faktor Kebangkrutan VOC
Meski memiliki hak oktroi VOC yang memberikan kekuasaan yang luas, pada akhirnya kemitraan dagang ini bubar karena sejumlah masalah. Pembubaran resmi VOC terjadi pada tanggal 31 Desember 1799.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan VOC akhirnya bangkrut, adalah sebagai berikut:
Biaya perang sangat besar meskipun tanaman pertanian Indonesia telah mengering dan VOC tidak mampu lagi membiayai perang tersebut. Kekayaan VOC membuat para pekerjanya pelupa dan korup. Korupsi juga merajalela di Indonesia dan Belanda.Ide jual beli jabatan muncul karena seorang VOC ingin kembali ke Belanda karena kaya raya dan ingin pensiun. Ia pun menjual posisinya kepada orang lain. Korupsi juga merajalela. Munculnya tuan tanah swasta yang membuat pemerintah kekurangan dana untuk membiayai pemerintahan dan perang. Mereka juga harus menjual sebidang tanah yang luas kepada orang-orang yang memiliki hak ketuhanan. Hutang VOC semakin besar. Upah yang dibayarkan kepada para pekerja VOC terlalu tinggi. Keuntungan pemegang saham yang harus dibayar VOC terlalu berat. Persaingan perdagangan di Asia semakin meningkat.