Karyawan raksasa teknologi global seperti induk Facebook, Meta, Twitter hingga Microsoft yang pernah mengalami PHK atau PHK telah membuat startup sendiri. Begitu juga di Indonesia, saat GoTo ke Ruangguru mengurangi jumlah karyawan.
Beberapa pekerja yang di-PHK mendirikan perusahaan baru dan mengumpulkan dana. Nic Szerman kehilangan pekerjaannya di Meta pada November 2022, hanya dua bulan setelah bergabung dengan perusahaan tersebut.
Beberapa hari setelah diberhentikan, dia mencari investasi di startupnya sendiri bernama Nulink di bidang pembayaran berbasis blockchain. Dia juga mencari pendanaan untuk akselerator startup Y Combinator dan dana crypto Andreessen Horowitz.
Proyeknya ditolak oleh Y Combinator, sementara dia belum menerima balasan dari Andreessen Horowitz. Tetapi pemodal ventura tahap awal lainnya tertarik untuk mendanai startupnya.
“Saya mengatakan kepada investor bahwa kami akan berbicara dalam dua atau tiga bulan,” kata pemain berusia 24 tahun itu, dikutip Reuters, Selasa waktu setempat (3/1). “Saya akan fokus pada penskalaan sistem sekarang.”
“Meskipun kedengarannya berlawanan dengan intuisi, PHK ini menempatkan saya pada posisi yang sangat baik,” katanya. “Karena, saya tidak perlu membayar kembali bonus bergabung saya, saya mendapat gaji empat bulan, dan sekarang saya punya waktu untuk fokus pada proyek saya sendiri.”
Setelah PHK di Amerika Serikat, firma modal ventura yang berbasis di San Francisco Day One Ventures meluncurkan inisiatif pada bulan November untuk mendanai perusahaan rintisan yang dibangun oleh pekerja teknologi yang diberhentikan.
Day One Ventures menyediakan dana US$2 juta untuk dibagi menjadi 20 startup yang didirikan oleh korban PHK. Dengan begitu, setiap perusahaan rintisan terpilih akan mendapatkan US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,56 miliar.
“Jika kami menemukan hanya satu unicorn, itu hampir akan mengembalikan dana, yang menurut saya merupakan peluang yang sangat unik bagi kami sebagai pengelola dana,” kata Co-Founder Day One Ventures Masha Bucher.
“Melihat siklus ekonomi terakhir, perusahaan seperti Stripe, Airbnb, Dropbox tumbuh subur di tengah krisis,” tambahnya.
Index Ventures juga meluncurkan dana Origins kedua. Perusahaan yang sebelumnya mendanai Facebook, Etsy, dan Skype ini menyediakan US$300 juta untuk startup tahap awal.
Demikian pula, Mitra Ventura di Silicon Valley dan modal ventura Austria Speedinvest mengalokasikan jumlah yang sama untuk startup baru di bidang game dan kecerdasan buatan (AI).
“Dengan kemajuan dalam desain game, inovasi baru seperti cloud gaming, dan munculnya media sosial di bidang ini, game benar-benar melampaui budaya arus utama,” kata partner di Index Ventures Sofia Dolfe.
“Dalam setiap periode ketidakpastian ekonomi, ada peluang untuk mengatur ulang, memprioritaskan ulang, dan memfokuskan kembali energi dan sumber daya,” tambahnya.
Korban PHK di Indonesia untuk Startup
Modal ventura di Indonesia, East Ventures juga menggelar program Indonesia Pasti Boleh, Maju dan Tidak Perhen Mudur (MTPM IDPB) untuk membantu para pekerja start-up yang mengalami PHK. Perusahaan modal ventura ini menyediakan pendanaan sebesar US$ 500 ribu atau Rp 7,5 miliar.
Dana tersebut diberikan kepada start-up, termasuk yang dibentuk oleh pekerja yang di-PHK. Uang tersebut akan disalurkan melalui program pendampingan MTPM IDPB dan hackathon.
MTPM IDPB merupakan proyek kolaborasi yang dipimpin oleh East Ventures, sebagai solusi dari maraknya PHK startup.
Ini merupakan kelanjutan dari IDPB, sebuah gerakan kolaboratif yang dirintis oleh East Ventures sejak tahun 2020 untuk mendukung masyarakat yang menghadapi masa krisis di Indonesia.
Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada calon pengusaha untuk mengembangkan ide bisnis dan mengambil langkah awal dalam membentuk startup. MTPM IDPB berfokus pada dua hal yaitu:
Program pendampingan dan hackathon: bertujuan untuk mendukung talenta yang terkena dampak yang ingin membangun perjalanan kewirausahaan dan yang ingin menjadi wirausahawan yang bercita-cita tinggi.
“Saya dan anggota tim saya adalah pekerja yang terkena PHK,” kata anggota tim pemenangan Tryvel (Glowing) Anky Andikara dalam siaran pers, bulan lalu (20/12/2022).
Seorang pria yang sebelumnya bekerja di start-up payment gateway percaya bahwa program MTPM IDPB memberikan sesi pelatihan dengan wawasan yang relevan.
“Kami dibimbing untuk terus memikirkan kembali dan menemukan bentuk yang lebih cocok untuk ide bisnis,” ujar Anky.