Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mencatat ada 1.730 konten penipuan online selama Agustus 2018 – 16 Februari 2023. Kerugian akibat penipuan online di Indonesia mencapai Rp 18,7 triliun selama 2017 – 2021.
Kominfo juga menggandeng 50 perguruan tinggi untuk mengintensifkan literasi digital.
“Kami berharap mahasiswa dapat memberikan literasi kepada masyarakat sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya misinformasi,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius W Pudjianto dalam Kick Off Bidang Pendidikan Literasi Digital Transformasi Digital. acara di Era 5.0 di Jakarta, Kamis (23/2).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara G20 juga menyampaikan bahwa potensi kerugian yang dihadapi negara-negara di dunia akibat kejahatan siber dan penipuan diprediksi mencapai US$5 triliun atau sekitar Rp78.106 triliun pada tahun 2024.
Staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati mengatakan, kajian Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan masyarakat yang sudah mahir digital juga menjadi korban penipuan digital.
“Jadi ini bukan soal generasi, tapi karena digital adalah dunia baru. Belum ada yang siap, jadi pemerintah hadir,” ujar Devie dalam Regional Summit 2022 bertajuk ‘Digital Transformation for Sustainable Regional Development’ yang digelar Katadata di Menara Danareksa, Jakarta, akhir tahun lalu (1/12/2022).
Berdasarkan kajian CfDS UGM terhadap 1.700 responden di 34 provinsi pada Agustus lalu, 66,6% telah menjadi korban penipuan online. Detail modnya adalah sebagai berikut:
36,9% disamarkan sebagai hadiah
33,8% mengirim tautan (tautan)
29,4% penipuan jual beli seperti di Instagram dan lainnya
27,4% melalui situs web atau aplikasi palsu
26,5% penipuan disamarkan sebagai krisis keluarga
Metode penipuan online yang paling umum adalah sebagai berikut:
Jaringan seluler (SMS/panggilan telepon) 64,1%
Media sosial 12,3%
Aplikasi obrolan 9,1%
situs web 8,9%
Email 3,8%
Sedangkan rincian kerugian akibat penipuan online selama tahun 2017 – 2021 dapat dilihat pada Kotak Data di bawah ini:
Kemudian, kerugian akibat penipuan investasi sepanjang tahun 2011 – 2021 adalah sebagai berikut:
Untuk mengatasi hal tersebut, Devie mengatakan Kominfo mengintensifkan literasi digital. Salah satunya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital CyberCreative (GNLD) yang memiliki 12,4 juta peserta setiap tahunnya.