Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut Piala Dunia 2022 membuat masyarakat beralih dari TV analog ke TV digital. Hal ini terlihat dari data Nielsen.
Peralihan dari TV analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) dimulai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 3 November 2022. Sebelum diterapkan, Nielsen menyatakan 58 juta keluarga masih belum memiliki televisi digital.
Saat ini, lebih dari 45 juta memiliki TV digital. “TVR (peringkat TV) sebelum ASO 10.6. Selama final Piala Dunia 2022 12.2, dan sekarang TVR 10.5,” kata Direktur Penyiaran Ditjen Posting dan Administrasi Informasi Kominfo Geryantika Kurnia kepada wartawan melalui SMS, Sabtu (14/1).
Jumlah penonton sebelum berpindah dari TV analog ke TV digital sekitar 6,2 juta. Selama final Piala Dunia 2022, 5,5 juta keluarga menonton televisi meski harus beralih ke TV digital.
“Komposisi rating TV saat ini terbilang sudah kembali normal,” katanya.
Berdasarkan survei Nielsen di 11 kota besar dari 1 hingga 15 Januari, rata-rata penetrasi TV digital mencapai 79%. Surakarta bahkan mendekati normal tertinggi yaitu 90%.
Kota-kota yang disurvei antara lain Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta.
“Pada dasarnya di ASO secara nasional, masyarakat sudah siap beralih ke TV digital,” kata Gery.
Namun, pemerintah masih mempertimbangkan untuk mendistribusikan set top box bagi masyarakat miskin. “Ada sekitar 4 juta set top box dari swasta yang belum disalurkan ke masyarakat miskin,” ujarnya.
Lembaga penyiaran televisi, kata dia, hanya mendistribusikan set top box 5,7 persen dari target. “Dan cenderung stagnan,” ujarnya.
Ini kemudian mencegah migrasi dari TV analog ke TV digital. “Penyelenggara Mux butuh komitmen kuat untuk mempercepat pendistribusian set top box ke keluarga kurang mampu,” ujar Gery.