liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Kata Ahli IT Soal Penipuan Telepon 14 Detik, Rp 3,4 Miliar Raib

Seorang pengusaha di Sarawak, Malaysia, Lee kehilangan RM 1 juta atau sekitar Rp 3,4 miliar setelah dipanggil selama 14 detik. Namun, para ahli IT percaya bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan mengenai isi percakapan selama panggilan telepon.

Lee mengaku tidak memberi tahu kode OTP dan langsung menutup telepon, sehingga dianggap sangat aneh dan tidak masuk akal.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaccinecom Alfons Tanujaya mengatakan informasi terkait modus penipuan telepon 14 detik yang diduga tidak lengkap. Akibatnya, sulit untuk mengetahui dengan pasti apa masalahnya.

Menurutnya, perlu dipastikan isi pembicaraan saat bertelepon. “Benarkah korban tidak memberikan OTP atau justru tidak sadarkan diri atau tidak merasa telah memberikan OTP,” ujar Alfons kepada Katadata.co.id, Jumat (3/3).

Jika pengakuan korban benar, maka kemungkinan besar kesalahan sistem perbankan atau sistem komunikasi provider. “Sebab, tidak ada pencurian OTP dan informasi transaksi nasabah,” ujarnya.

Selain itu, bisa juga terjadi karena ada seorang pria di tengah penyerangan yang memanfaatkan kerawanan tersebut dengan mengambil alih nomor ponsel korban.

Karenanya, perlu menunggu hasil investigasi terkait dugaan penipuan telepon selama 14 detik yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 3,4 miliar.

Alfons mengatakan kasus ini harus menunggu hasil pemeriksaan dan penjelasan dari pihak bank.

Kasus ini adalah penipuan telepon 14 detik, kerugian Rp 3,4 miliar, sedang diselidiki polisi setempat.

Lee juga mengadakan konferensi pers tentang penipuan tersebut, yang dihadiri oleh politisi dari Partai Aksi Demokratik Michael Kong. Dia menceritakan kronologi penipuan telepon 14 detik, kerugian Rp 3,4 miliar.

Lee menerima telepon anonim dari seseorang yang mengaku sebagai kurir Pos Laju pada pukul 15.00, Minggu (26/2), pelaku mengatakan ada paket untuk Lee dan memintanya untuk menyebutkan kode OTP atau Bank One Time Password. Lee tidak membeberkan kode OTP dan langsung menutup telepon. Lee memeriksa akunnya. bank Maybank, dan menemukan adanya penarikan sebesar RM 1 juta

“Setelah menelepon, Lee memeriksa rekening hanya untuk memastikan dan menemukan bahwa RM 1 juta telah ditarik dari rekening Maybanknya tanpa persetujuan atau otorisasinya,” kata Kong seperti dikutip World of Buzz.

Berdasarkan catatan bank, RM 1 juta ditransfer ke Celcom Sdn Bhd dalam dua transaksi masing-masing RM 500 ribu.

“Lee tidak menerima kode OTP atau pemberitahuan untuk transaksi tersebut,” kata Kong.

Namun, sebagian besar bank di Malaysia akan meminta pemegang rekening untuk mengisi formulir dan menjawab daftar pertanyaan untuk menarik uang tunai RM 20.000 melalui loket.

Lee melaporkan kejadian tersebut ke Maybank dan polisi

Kong mengatakan Lee tidak mengunduh perangkat lunak berbahaya apa pun. Juga, jangan berikan informasi rahasia apa pun.

“Lee hanya menjawab panggilan telepon, tetapi RM1 juta di rekening bank benar-benar dicuri,” katanya. “Sistem yang dimiliki bank kita (Malaysia) sudah ketinggalan zaman. Mereka harus meningkatkan keamanan.”

Kong, yang merupakan asisten politik Anggota Parlemen Stampin, Chong Chieng Jen, membantu Lee bekerja dengan Celcom untuk melacak uang tersebut.