Digital talent merupakan faktor penting untuk transformasi digital di Indonesia. Bank Mandiri menjelaskan ciri-ciri talenta digital yang dicari perusahaan untuk mengembangkan produk perusahaan.
Vice President Digital Banking Product Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Prasetyo mengatakan, perseroan terbuka terhadap talenta digital dengan berbagai kapabilitas untuk mendorong inovasi korporasi.
“Misalnya teman-teman yang punya talent di bidang data science engineering, research, atau UX designer,” ujarnya dalam panel diskusi Equitable and Sustainable Digital Ecosystem dalam acara Katadata IDE 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).
Dia mengatakan, rencana perusahaan untuk menggunakan teknologi digital masih menghadapi banyak tantangan.
“Jadi kalau untuk pengembangan, jalurnya banyak, padahal platform Mandiri itu banyak fiturnya,” ujarnya.
Sebelumnya, SVP Digital Banking Delivery Bank Mandiri Victor Erico Korompis mengatakan aplikasi pembayaran Livin’ by Mandiri memiliki 12.000 transaksi per detik. Oleh karena itu, bank harus memiliki infrastruktur yang dapat menampung permintaan dalam jumlah besar tersebut.
“Kami menyiapkan hingga 50 ribu infrastruktur per detik,” ujar Victor dalam acara Cybernetics x Katadata ‘Winning in the Era of Digital Disruption’, Rabu (28/9). Teknologi yang dimaksud adalah platform streaming data.
Selain itu, terdapat automatic scaling, yaitu layanan yang secara otomatis menyesuaikan sumber daya komputasi awan atau cloud berdasarkan jumlah permintaan pengguna. Saat permintaan untuk sumber daya komputasi meningkat, penskalaan otomatis secara otomatis menambahkan layanan komputasi elastis instan (ECS).
“Saat permintaan masuk, otomatis kapasitas server kami bisa bertambah secara otomatis,” ujar Victor. “Jadi tidak perlu menunggu orang bertindak, mesin akan secara otomatis menskalakan secara instan.”
Dia mengatakan infrastruktur seperti itu hanya dapat dicapai dengan teknologi terkini. “Rata-rata itu open source,” katanya.