Induk Instagram dikabarkan meraup US$ 660 juta atau sekitar Rp 10 triliun dalam satu hari lewat penjualan 44 juta centang biru alias verifikasi. Fitur ini dibanderol US$ 15 per bulan.
Meta meluncurkan ‘Meta Verified’ pada awal Maret. Produk ini memungkinkan pengguna mendapatkan tanda centang biru di samping nama akun.
Centang biru berfungsi sebagai bentuk verifikasi. Pengguna bisa mendapatkan verifikasi akun Facebook dan Instagram dengan membayar US$ 11,99 untuk website dan US$ 14,99 bagi pengguna iOS.
“Instagram menjual 44 juta cek biru dalam satu hari. Itu berarti US$ 660 juta memanfaatkan orang yang ingin merasa penting,” kata seorang pemimpin agama Amerika dan supremasi kulit hitam Talbert Wesley Swan dalam unggahan di Twitter, pada April (5/4).
Peluncuran Meta Verified itu diumumkan di Instagram story pada Februari. Centang biru biasanya dimiliki oleh politisi, selebritas, jurnalis, dan tokoh bisnis besar.
Namun kini layanan verifikasi tersedia bagi lebih banyak pengguna, namun berusia di atas 18 tahun dan tidak tersedia untuk bisnis. Meta juga menyatakan tidak akan ada perubahan pada akun yang telah diverifikasi berdasarkan persyaratan sebelumnya.
Dikutip dari engadget, Meta mengatakan bahwa langganan hanya akan tersedia untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas. Selain itu, pengguna memerlukan tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah, kemudian dicocokan dengan nama dan foto profil akun Facebook atau Instagram.
Setelah diverifikasi, nama profil, nama pengguna, tanggal lahir, dan foto pengguna akan terkunci. Jika ingin mengubah, maka harus melalui proses verifikasi lagi.
Langkah Meta menjual cek verifikasi biru dilakukan setelah pendapatan dari iklan berkurang.