Induk Facebook Meta dilaporkan sedang menjajaki media sosial berbasis teks baru seperti Twitter. Pasalnya, ada peluang untuk membuat platform khusus bagi para content creator dan public figure untuk berbagi informasi terkini.
“Kami sedang menjajaki jaringan sosial terdesentralisasi mandiri untuk berbagi pembaruan teks,” kata Meta melalui email kepada Platformer, yang dikutip Selasa (14/3).
Sumber yang dekat dengan tim pengembang (developer) mengatakan, aplikasi saingan Twitter itu masih dalam tahap pengembangan. Juga, belum ada kerangka waktu untuk peluncurannya.
Namun, “tim hukum dan peraturan telah mulai menyelidiki potensi masalah privasi di sekitar aplikasi sehingga dapat ditangani sebelum diluncurkan,” kata sumber tersebut.
MoneyControl melaporkan bahwa aplikasi pesaing Twitter akan diberi nama kode P92 dengan branding Instagram. Media sosial ini kemudian akan memungkinkan pengguna untuk mendaftar atau masuk ke aplikasi melalui kredensial Instagram.
Kepala Instagram Adam Mosseri dilaporkan memimpin proyek tersebut.
Jaringan media sosial saingan Twitter akan didesentralisasi. Setiap pengguna dapat mengatur server independen mereka sendiri dan menetapkan aturan khusus server untuk memoderasi konten.
Induk Facebook Meta dilaporkan sedang menjajaki integrasi dengan media sosial yang ada seperti Twitter atau Mastodon. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan terdesentralisasi yang disebut ActivityPub.
Langkah Meta dikatakan menarik bagi beberapa pengguna Twitter yang mencari alternatif setelah Elon Musk mengambil alih dan mengubah beberapa aturan.