liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Elon Musk Dekati Investor, Cari Pendanaan Baru Untuk Twitter

Elon Musk berencana menghapus 1,5 miliar akun Twitter. Ia hanya membeberkan dua fitur akun yang akan dihapus.

Fitur yang dimaksud adalah tidak pernah ngetweet atau tidak pernah login atau ‘login’ selama bertahun-tahun. “Twitter akan segera mulai membebaskan ‘namespace’ dari 1,5 miliar akunnya,” kata Elon Musk melalui Twitter, akhir pekan lalu (12/9).

Twitter akan segera mulai membebaskan namespace dari 1,5 miliar akun

– Elon Musk (@elonmusk) 9 Desember 2022

Tweet tersebut memicu banyak pertanyaan dari pengguna Twitter. Namun, CEO baru itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Elon Musk telah lama berfokus pada jumlah spam dan akun palsu. Ini juga mengapa dia membatalkan pembelian perusahaan.

Pada bulan Mei, Twitter mengatakan bahwa jumlah akun palsu dan spam hanya 5% dari total. Sementara itu, Elon Musk meyakini jumlahnya lebih dari itu.

Setelah menjabat sebagai CEO, orang terkaya di dunia itu memecat tiga eksekutif Twitter. Kemudian memecat ribuan pekerja.

Elon Musk juga merilis kumpulan dokumen internal yang menunjukkan bagaimana eksekutif Twitter memengaruhi platform, menangguhkan pengguna, dan mengurangi akses ke akun atau kiriman ke pengguna lain.

CEO Tesla menyebut dokumen itu sebagai “File Twitter”. Ini dia bagikan dengan reporter Substack Matt Taibbi dan reporter Bari Weiss.

Dokumen tersebut diduga menunjukkan moderasi konten Twitter yang sedang berlangsung diputuskan ‘di tingkat tertinggi perusahaan’. “Tapi tanpa sepengetahuan CEO Jack Dorsey,” ujarnya seperti dikutip dari FOX Business.

“Dengan mantan kepala hukum, kebijakan, dan wali Vijaya Gadde memainkan peran kunci,” katanya seperti dikutip.