Google menyediakan platform yang mirip dengan ChatGPT. Raksasa teknologi itu juga akan menggelar acara terkait progres perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) pada Rabu (8/2).
Reporter Verge menerima undangan dari Google tentang acara tersebut. Acara ini akan disiarkan di YouTube pada 8 Februari pukul 8:30 ET.
“Google akan menyelenggarakan acara tentang bagaimana menggunakan kekuatan AI untuk menata kembali cara orang mencari, menjelajahi, dan berinteraksi dengan informasi, menjadikannya lebih alami dan intuitif,” bunyi undangan tersebut, dikutip The Verge, akhir pekan lalu (4/2 ).
Bulan lalu, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif perusahaan. Pertemuan ini membahas ChatGPT, sebuah chatbot OpenAI.
Dua sumber New York Times yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan Page dan Brin meninjau strategi produk AI Google.
Keduanya menyetujui rencana tersebut dan muncul dengan ide untuk memasukkan lebih banyak fitur chatbot di mesin pencari Google. Selain itu, mereka menawarkan saran kepada para pemimpin perusahaan, yang memprioritaskan AI dalam rencana.
Setelah itu, petinggi Google mengeluarkan ‘kode merah’. CEO dan perusahaan induk Google, Alphabet, Sundar Pichai dilaporkan mengadakan serangkaian pertemuan untuk memperkuat strategi terkait AI.
Pertemuan tersebut menyebabkan pergantian tim. “Karyawan Google juga diminta untuk membuat teknologi alternatif seperti DALL-E,” demikian laporan The New York Times, dikutip dari Business Today, pada Desember (25/12/2022).
The New York Times melaporkan bahwa tim riset Google, Trust and Security, dan divisi lain ditugaskan untuk meningkatkan layanan browser seperti Google Chrome. Mereka juga diminta untuk mengembangkan prototipe dan produk AI baru.
Kemungkinan akan diluncurkan pada acara Google IO pada Mei 2023,” katanya seperti dikutip.
Namun munculnya ChatGPT telah muncul. Google sedang menguji layanan obrolan bernama Apprentice Bard untuk karyawan.
Karyawan Google menguji chatbot Apprentice Bard, mengajukan pertanyaan, dan menerima jawaban mendetail yang serupa dengan ChatGPT.
Berdasarkan pantauan CNBC International, Apprentice Bard terlihat mirip dengan ChatGPT. Cara kerjanya, karyawan memasukkan pertanyaan ke dalam kotak dialog dan mendapat teks jawaban, kemudian memberikan umpan balik atas jawaban tersebut.
Tapi jawaban Apprentice Bard bisa mencakup peristiwa terkini. “Ini belum dimiliki oleh ChatGPT,” katanya seperti dikutip.