Elon Musk dikabarkan akan merumahkan atau merumahkan 10% karyawan Twitter atau sekitar 200 orang. Profesional informasi dan teknologi (TI) seperti ilmuwan data dan insinyur dilaporkan telah terpengaruh.
Orang terkaya kedua di dunia itu telah memangkas sekitar 7.500 karyawan Twitter sejak mengambil alih perusahaan pada Oktober 2022 atau dalam waktu lima bulan.
Berdasarkan laporan The New York Times Minggu malam (26/2), PHK tersebut terjadi setelah perusahaan mempersulit karyawan Twitter untuk saling berkomunikasi selama seminggu.
Lima karyawan dan mantan karyawan Twitter mengatakan saluran komunikasi dialihkan dari Slack ke offline. “Ini dimaksudkan untuk mencegah karyawan saling mengobrol atau mencari data perusahaan,” kata mereka kepada The New York Times dikutip Reuters, Senin (27/2).
Pada Sabtu (25/2) malam, beberapa karyawan melaporkan telah logout dari akun emailnya. Ini dilihat sebagai indikasi pertama bahwa PHK dimulai.
Berdasarkan data ini, karyawan yang terpengaruh termasuk manajer produk, ilmuwan data, dan insinyur yang menangani pembelajaran mesin, alias pembelajaran mesin, dan keandalan situs.
Bulan lalu, Elon Musk mengatakan perusahaan memiliki sekitar 2.300 karyawan aktif. Ini setelah merumahkan 3.700 pekerja pada November 2022.
“Twitter mengalami penurunan pendapatan yang besar karena pengiklan menarik kembali pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten,” kata Elon Musk saat itu.