liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Google Buka Pelatihan Kecerdasan Buatan Gratis di Indonesia

Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyelidiki Google terkait antimonopoli. Raksasa teknologi menyebut nama TikTok dalam persidangan.

Amerika menyebut Google mendominasi pasar penelusuran atau search. Alhasil, sekalipun anak usaha Alphabet ini menaikkan harga iklan, pengiklan tetap masuk.

Reporter Bloomberg bernama Leah Nylen memiliki rincian jawaban petinggi divisi iklan Google Jerry Dischler pada 2020. Jerry menyampaikan, perusahaan memang menaikkan harga iklan 5% sebelumnya. Raksasa teknologi ini berpeluang naik lagi 10%.

“Pihak-pihak yang menggunakan mungkin tidak menyadari ‘penyesuaian’ harga ini. Kami cenderung tidak memberi tahu pengiklan tentang perubahan harga,” kata Dischler dikutip dari The Verge, Rabu (20/9).

Bloomberg melaporkan, Google tampaknya menaikkan harga iklan pada musim semi 2019. Ini diketahui dari pesan email Dischler terkait opsi meningkatkan pendapatan, termasuk menjadikan Penelusuran lebih menonjol bagi pengguna Chrome.

Google Search memang tercatat menjadi platform penelusuran yang paling banyak digunakan per Juni. Rinciannya sebagai berikut:

Google disebut menghasilkan US$ 98 miliar dari iklan di laman penelusuran pada 2019. Namun tampaknya ini tidak termasuk pendapatan dari YouTube, menurut reporter buletin Big Tech on Trial Yosef Weitzman.

Berdasarkan pesan email Dischler, nilainya mencapai US$ 100 miliar pada 2020. “Sebagian besar pertumbuhan berasal dari penelusuran seluler,” demikian dikutip.

Menurut jawaban Dischler di pengadilan, perusahaan membatasi kenaikan harga iklan 10%. Sebab, Google khawatir pengiklan akan beralih jika kenaikannya 15%.

Meski begitu, Dischler mengakui bahwa pendapatan secara keseluruhan mungkin tetap meningkat meski beberapa pengiklan beralih ke pesaing seperti Meta atau TikTok akibat kenaikan harga.

Dischler melanjutkan kesaksiannya di persidangan pada Selasa (19/9). Persidangan diperkirakan akan berlangsung hingga November, dan keputusan baru akan diambil tahun depan.

Instagram Sebut TikTok Lawan Kuat

Amerika juga pernah menyelidiki Facebook terkait dugaan monopoli pada akhir 2020, karena mengakuisisi WhatsApp dan Instagram. CEO Instagram Adam Mosseri menilai bahwa perusahaannya tak mematikan persaingan, salah satu buktinya yakni pertumbuhan pesat TikTok.

Ia menilai, TikTok merupakan pesaing yang sangat tangguh. “Yang paling tangguh yang pernah kami hadapi,” kata Adam dikutip dari CNBC Internasional, pada akhir 2020 (11/12/2020).

Adam mengatakan, pengembang TikTok yakni ByteDance sangat fokus, bertekad, dan mengeksekusi strategi dengan sangat baik. Sama seperti Facebook, perusahaan asal Tiongkok ini mengakuisisi entitas bisnis lain yakni Musica.ly pada 2017 untuk memperbesar TikTok.

Ia berharap Komisi Perdagangan Federal atau FTC mempertimbangkan kembali gugatan tersebut. Selain karena menurutnya perusahaan tak mematikan persaingan, Facebook tengah berfokus menyalip TikTok.

“Kami mencoba untuk mengejar ketertinggalan dengan banyak cara,” kata Adam. Salah satu caranya, dengan meluncurkan platform video pendek, Reels.