Kelompok hacker internasional LockBit 3.0 mengklaim telah mencuri data internal PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, termasuk data nasabah dan data karyawan perusahaan. Lalu, bagaimana tips agar data pribadi pelanggan tidak terkena phising setelah data bocor?
Grup Ransomware ini mengaku membocorkan data ke dark web, setelah negosiasi untuk mendapatkan uang tebusan senilai US$ 20 juta Rp 295 miliar antara LockBit dan BSI tidak mencapai kesepakatan.
Ransomware adalah jenis malware yang dapat mengendalikan komputer dan mencegah penggunanya mengakses data. Biasanya peretas meminta uang tebusan agar sistem pulih. Sedangkan Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik penipuan.
Pratama Persadha, Ketua CISSReC Cyber Security Research Institute mengatakan, terlepas dari benar atau tidaknya pencurian data BSI oleh Lockbit Group, pelanggan diimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam menggunakan data pribadinya.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk menghindari data tersebut digunakan oleh penipu yang mengatasnamakan bank atau melakukan pencurian identitas dan mengosongkan isi rekening.
Berikut tips menjaga kerahasiaan data pribadi dan mencegah phising:
Ubah semua kredensial yang terkait dengan akun perbankan, misalnya pin ATM, kata sandi atau kata sandi untuk mobile banking dan internet banking. Selalu ganti password perangkat gadget secara berkala. Jangan membuka email dengan alamat asing secara acak. dalam isi email ke alamat asing. Hati-hati jika ada nomor WhatsApp atau aplikasi perpesanan lain yang mengirimkan pesan asing. Jangan membuka tautan yang dikirim oleh pihak yang tidak dikenal.