Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN memilih perusahaan teknologi keamanan siber asal Prancis, Thales, sebagai mitra untuk mengoptimalkan keamanan di dunia siber Indonesia.
BSSN dan Thales menandatangani nota kesepahaman atau MoU tentang keamanan di industri internet Indonesia di Jakarta, pada kuartal pertama tahun 2023. MoU tersebut ditandatangani oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian, dan Wakil Presiden Thales Asia Nicolas Bouverot.
Menurut Hinsa, penandatanganan MoU ini sejalan dengan arah Strategi Keamanan Siber Nasional atau SKSN, yakni memperkuat kerja sama dengan perusahaan keamanan siber swasta. Stakeholder SKSN terdiri dari penyelenggara negara, pengusaha, akademisi, dan masyarakat.
“Dengan dukungan Thales, kami berharap dapat mengembangkan solusi untuk membantu Indonesia mencapai kedaulatan siber nasional,” kata Hinsa dalam keterangan media yang diterima Katadata, Selasa (23/5).
Thales terlibat dalam setiap langkah untuk mengamankan rantai nilai keamanan dunia maya, dan menawarkan solusi, mulai dari penilaian risiko hingga perlindungan infrastruktur kritis. Hal ini didukung oleh kemampuan deteksi dan respons ancaman siber yang komprehensif.
Solusi ini diatur melalui tiga produk dan layanan Thales, yaitu sebagai berikut:
• Layanan keamanan dunia maya, termasuk penilaian risiko, pelatihan dan simulasi, serta deteksi dan respons terhadap serangan dunia maya.
• Perangkat enkripsi dan produk sensor untuk melindungi sistem informasi penting.
• Platform keamanan data, manajemen identitas dan akses sebagai solusi layanan, serta penawaran perlindungan dan lisensi cloud yang lebih luas.
Pada September 2022, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi atau UU PDP, yang terinspirasi dari kerangka Regulasi Perlindungan Data Umum Uni Eropa, yang menekankan keamanan siber.
Sementara itu, peran BSSN sebagai badan intelijen dan sinyal siber utama Indonesia adalah untuk mengawasi dan memperkuat keamanan siber Indonesia.
Nicolas Bouverot mengapresiasi kerja sama dengan BSSN untuk semakin memperkuat fondasi keamanan siber Thales yang sudah ada di Indonesia.
Menurutnya, perusahaan, pemerintah, dan institusi di Indonesia yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber perlu memastikan ketahanan sistem dan aktivitas mereka terhadap serangan siber.
Oleh karena itu, Thales mengaku siap membantu Indonesia mencapai kedaulatan siber dengan membangun kapabilitas keamanan siber. “Didampingi oleh mitra lokal kami, untuk memastikan tujuan kerjasama kami dengan BSSN tercapai,” kata Nicolas.