liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Tips Hindari Serangan Siber agar Mudik Lebaran Aman

Amerika Serikat (AS) telah mendakwa seorang warga negara Rusia atas dugaan serangan siber terhadap lembaga hukum, pemerintah, rumah sakit, dan sekolah di seluruh dunia dengan menyebarkan ransomware.

Departemen Kehakiman AS mendakwa Mikhail Pavlovich Matveev, yang dikenal secara online sebagai Wazawaka, yang diduga menyebarkan ransomware dan meminta uang tebusan hingga US$400 juta dari para korbannya. Wazawaka diduga menerima pembayaran sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun.

Departemen Pertahanan AS menawarkan hadiah hingga US$10 juta atau hampir Rp150 miliar untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan/atau penghukuman Matveev.

“Dari markasnya di Rusia, Matveev diduga menggunakan berbagai varian ransomware untuk menyerang infrastruktur penting di seluruh dunia, termasuk rumah sakit, lembaga pemerintah, dan korban di sektor lain,” kata Asisten Jaksa AS Kenneth A. Polite Jr. dikutip dari Gizmodo pada Sabtu (20/5).

Dia menambahkan bahwa kejahatan internasional ini menuntut tanggapan yang terkoordinasi. Oleh karena itu “kami tidak akan menyerah untuk memberikan konsekuensi kepada pelaku paling mengerikan dalam ekosistem kejahatan dunia maya.”

Matveev diyakini tidak bertindak sendiri, menurut Departemen Kehakiman AS, dia adalah anggota grup ransomware Lockbit, Babuk, dan Hive, yang merupakan salah satu grup penjahat dunia maya yang paling aktif dan merusak di dunia.

Geng Babuk dikatakan telah menyebarkan ransomware terhadap Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington, DC pada tahun 2021, menginfeksi sistem dengan spyware dan mencuri data untuk memeras departemen tersebut. Mereka mengancam untuk mengungkapkan informasi sensitif kecuali mereka membayar uang tebusan.

Matveev juga didakwa dengan serangkaian kejahatan ransomware termasuk beberapa serangan Lockbit terhadap departemen kepolisian dan organisasi kesehatan perilaku nirlaba di New Jersey.

Serangan pertama dimulai pada Januari 2020, ketika grup ransomware Lockbit muncul dan sejak saat itu telah melakukan lebih dari 1.400 serangan di seluruh dunia dan menerima pembayaran uang tebusan lebih dari US$75 juta.

Babuk muncul pada bulan Desember tahun itu, melakukan sekitar 65 serangan ransomware di seluruh dunia dan menerima pembayaran setidaknya $13 juta.

Hive adalah grup terakhir yang merilis serangan ransomware yang dimulai pada Juni 2021, memiliki sekitar 1.400 korban di seluruh dunia dan menerima pembayaran uang tebusan setidaknya $120 juta.

Matveev didakwa berkonspirasi untuk mengajukan permintaan tebusan, bersekongkol untuk merusak komputer yang dilindungi, dan dengan sengaja merusak komputer yang dilindungi, dan jika terbukti bersalah, Matveev menghadapi hukuman lebih dari 20 tahun penjara.

“Berkat kerja investigasi yang sangat baik dari jaksa dari kantor saya dan mitra FBI kami, Matveev tidak lagi bersembunyi dalam bayang-bayang. Kami telah secara terbuka mengidentifikasi tindakan kriminalnya dan mendakwanya dengan berbagai kejahatan federal,” kata Jaksa Wilayah New Jersey Philip R. Sellinger.

“Biarkan dakwaan hari ini menjadi pengingat bagi penjahat dunia maya di mana pun – kantor saya didedikasikan untuk memerangi kejahatan dunia maya dan tidak akan menyisihkan sumber daya untuk menuntut mereka yang menggunakan serangan ransomware untuk menargetkan korban,” tambah Sellinger.