Sebanyak 34 juta data paspor Indonesia dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di situs bjork.ai. Data yang disebarluaskan kepada publik merupakan data pemerintah periode 2009-2020.
Hal itu diungkapkan Firma Cyber Security Consultant Aprianto dalam cuitan di akun Twitternya @secgron. “Bagi yang sudah punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru saja bocor dan diperjualbelikan.”
“Data-data yang dipastikan bocor antara lain nomor paspor, tanggal kadaluarsa paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin dll. Selama ini @kemkominfo dan @BSSN_RI ngapain?” ujar Teguh, Rabu (5/7).
Pria yang merupakan pendiri Ethical Hacker Indonesia ini menjelaskan, pelaku juga memberikan sampel 1 juta data di portal tersebut.
“Kalau melihat sampel data yang diberikan, datanya terlihat valid, masa berlakunya dari tahun 2009-2020,” tulisnya.
Menanggapi kabar tersebut, Dirjen Imigrasi Silmy Karim mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus dugaan kebocoran data tersebut.
Tegasnya, database Direktorat Imigrasi tersimpan di server pemerintah bernama Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika atau PDN Kominfo.
“Sedang diusut, ternyata database kita tersimpan di server pemerintah, namanya PDN Kominfo,” kata Silmy saat dihubungi Katadata, Rabu (5/7).
Menurutnya, Tim PDN tengah membahas kebocoran data tersebut sore ini. “Direktorat Operasional Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN juga akan menyelidiki kebenaran informasi tersebut,” kata Silmy.